chat wa otomatis ki sabrang alam

 

video youtube ki sabrang alam

 

GRATIS Download Amalan Sapu Jagad dari Ki Sabrang Alam. Masukkan Data Diri Anda di Bawah ini Kemudian Klik DOWNLOAD.

Ki Sabrang Alam

Profil Kang Feri Ki Sabrang Alam

 

kang feri ki sabrang alam

 

 

Siapa Kang Feri ?

Kang Feri lahir dengan nama Asli Feri Fadly dikenal sebagai seseorang yang mampu untuk keluar masuk ke alam ghaib dalam waktu seketika. Tanpa perlu ritual ataupun bertapa. Keahlian yang unik ini merupakan bakat bawaan sedari lahir yang di berikan oleh Tuhan kepadanya. Oleh karena itulah di lingkungan sekitarnya, Kang Feri sering diminta untuk memimpin ritual ruwatan, menangani rumah yang berhantu, mengobati orang kesambet ( ketempelan jin) dan juga mengatasi kesurupan.

 

 

Bakat Supranatural Sejak Lahir

Kang Feri dibesarkan di keluarga muslim yang Taat. Diawal-awal kelahirannya, tidak menunjukkan sesuatu yang istimewa. Beliau biasa saja, sama seperti pertumbuhan anak-anak yang lain.

 

Menurut cerita orang tuanya, keganjilan mulai terjadi Waktu kelas satu SD. Kang Feri sering bermain, tertawa dan berbicara sendiri di halaman depan rumah. Saat ditanya oleh orang tuanya. Kang Feri kecil selalu menjawab bahwa dia bermain bersama teman-temannya, si Sabar dan Dewi. Sambil menunjuk-nunjuk ke arah teman-temannya. Yang tentunya, menurut pandangan orang tuanya area yang di tunjuk itu kosong tidak ada apa-apa kecuali tanaman pohon pisang.

 

Melihat gelagat aneh, Ibunya membawanya kedokter. Namun sang dokter menyarankan untuk di bawa ke psikiater. Psikiater memeriksa kejiwaan Kang Feri dengan seksama. Namun tidak di temukan keganjilan apapun. Sehingga psikiater menyimpulkan Kang Feri kecil tumbuh normal seperti anak-anak di usianya.

 

Merasa tidak puas dengan jawaban psikiater, akhirnya orang tua Kang Feri berencana untuk membawanya sowan (berkunjung) ke Kyai Sepuh.

 

Anehnya, sepanjang perjalanan menuju Kyai Sepuh. Kang Feri kecil, tampak kegirangan. Berkali kali dia mengucapkan kepada kedua orang tuanya, akan bermain ke tempat Sabar dan dewi teman ghaibnya tersebut. Akan tetapi orang tuanya menganggap Kang Feri kecil hanya berimajinasi saja.

 

Dan ketika sampai di pintu gerbang rumah pak kyai. Kang Feri kecil lagi-lagi bertingkah aneh. Dia seperti bersalaman dengan beberapa orang, di pintu gerbang. Padahal menurut orang tuanya, tidak ada siapa siapa di pintu gerbang tersebut.

 

Dan ketika bertemu dengan Kyai Sepuh. Kyai Sepuh langsung memeluk Kang Feri kecil, sambil mengatakan. Kamu toh… yang selalu disebut sebut si Sabar dan dewi. Mendengar perkataan sang kyai, orang tua Kang Feri semakin heran.

 

Rupanya, Kyai Sepuh yang memang di kenal memiliki kemampuan melihat dunia gaib dan memiliki jamaah ribuan jin. Sudah mengetahui kedatangan Kang Feri kecil. Sehingga di meja sudah disiapkan hidangan dan santapan yang merupakan kesukaan Kang Feri seperti opor ayam, pisang rebus, getuk lindri dan klepon.

 

Kyai Sepuh mengatakan kepada orang tua Kang Feri. Bahwa tak perlu khawatir, akan apa yang terjadi pada Anaknya. Kyai Sepuh menjelaskan dengan seksama. Yang intinya adalah, Kang Feri kecil punya bakat bawaan sedari lahir yaitu mampu melihat dunia dan memasuki alam ghaib.

 

Hanya saja, karena masih kecil, dia belum bisa mengontrol kapan harus di dunia fisik ataupun kapan harus ada di dunia ghaib.

 

Lalu Kyai Sepuh menyarankan, sebaiknya kemampuan untuk melihat dunia ghaib yang ada pada diri Kang Feri kecil di kunci dahulu. Agar tidak mempengaruhi realitasnya dalam melihat dunia fisik. Dan nanti setelah umur 15 tahun. Ajaklah kesini lagi ( kerumah Kyai Sepuh). Agar Kyai bisa membimbing dan mengarahkan bakatnya yang luar biasa tersebut untuk kebaikan umat manusia.

 

Orang tua Kang Feri kecil menyetujui hal tersebut. Lalu, semenjak itulah Kang Feri tidak lagi ngomong, berbicara dan tertawa sendiri. Karena, kemampuan Ghaibnya telah di kunci untuk sementara waktu.

 

 

di Asah Asuh Kyai Sepuh

Selama Kang Feri tumbuh hingga usia remaja. Orang tua Kang Feri tidak pernah membahas dan memberi tahu bakat Kang Feri tersebut. Hingga kemudian pada suatu kesempatan, Kang Feri merasa ada ketertarikan yang luar biasa terhadap dunia supranatural.

 

Untuk menebus rasa dahaganya itu. Kang Feri remaja belajar melalui bacaan. Jika remaja seusianya lebih sering menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan teman, kongkow di sudut-sudut jalan. Kang Feri remaja lebih memilih berjibaku dengan buku-buku kuno yang membahas tentang spiritual jawa. Tak hanya itu, setiap hari minggu Kang Feri remaja selalu bersilaturahim dan berdiskusi ke rumah orang-orang yang di anggap memiliki daya linuwih ( kemampuan supranatural). Dan dari sanalah pemahaman Kang Feri terhadap “mistik jawa” meningkat.

 

Mengetahui keseharian Kang Feri tersebut, orang tua Kang Feri menjadi ingat terhadap pesan Kyai Sepuh beberapa tahun silam, dimana bakat Kang Feri kecil di “kunci”. Lalu pada suatu kesempatan, dibawalah Kang Feri untuk menemui Kyai Sepuh.

 

Kyai Sepuh membaca beberapa do’a. dan seketika, terbukalah mata batin Kang Feri remaja. Awalnya, Kang Feri remaja merasa shock, takut dan kaget. Dia menutup matanya, karena takut terhadap mahluk-mahluk ghaib yang tiba tiba bisa dilihatnya. Namun, rasa takut Kang Feri masih kalah dengan rasa penasaran yang ada dalam dirinya. Sehingga, diberanikanlah dirinya melihat pemandangan yang sangat berbeda dengan dunia yang sebelumnya dia kenal.

 

Nah, dari sinilah kemudian Kang Feri remaja berada dalam asuhan dan bimbingan Kyai Sepuh.

 

 

Tirakat & Menjelajah dunia Ghaib

Dalam bimbingan Kyai Sepuh Kang Feri menemukan apa yang dicarinya selama ini. Karena Kang Feri sedari kecil sudah memiliki bakat untuk melihat dunia ghaib. Maka tak butuh waktu lama baginya, untuk menguasi ilmu keghaiban. Pemahamannya terhadap mistik jawa yang di dapatkan dari berdiskusi dengan beberapa pakar paranormal ikut andil besar dalam mematangkan jiwanya.

 

Selama bertahun-tahun Kang Feri melakukan tirakat ( bepuasa dan bertapa) sesuai dengan perintah Kyai Sepuh. Meskipun tirakat yang di lakukan amatlah berat. Akan tetapi, Kang Feri melakukannya dengan senang hati. Tanpa sedikitpun mengeluh. Dan ketika masa-masa tirakat itulah Kang Feri sering menjelajah dunia ghaib.

 

Di dunia ghaib, Kang Feri bertemu dengan macam-macam penghuni ghaib. Bahkan beberapa diantaranya ada yang berusaha menyerangnya. Dan dengan bekal keilmuan yang diajarkan Kyai Sepuh. Seketika itu pula, mahluk ghaib tersebut ambruk dan meminta ampun, seraya meminta ijin untuk menjadi pengikut Kang Feri.

 

 

Bertemu Dua Guru Ghaib

Dan ada satu hal yang sangat membekas di hati sanubari Kang Feri. Yaitu tatkala berkelana di dunia ghaib Kang Feri bertemu dengan dua orang yang tampak sedang duduk bersila, berdiskusi seolah sedang membahas sesuatu. Pria yang satunya bersorban dan berjubah usianya sekitar 40 tahunan. Sementara yang satunya mengenakan blankon dan memakai baju surjan (baju lurik khas jawa), dengan kumis melintang yang terlihat lebih muda dibanding yang satunya. Mungkin, sekitar 30 tahunan.

 

Meskipun mereka berbeda dalam hal berpakaian akan tetapi memiliki kesamaan. Yaitu, perangainya yang menyejukkan hati dan kedua wajah mereka seperti bercahaya.

 

Melihat dua orang tersebut Kang Feri merasa tertarik lalu mendekati mereka berdua. Dan salah satu dari meraka mengucapkan “Ini, bocah yang kita tungu-tunggu dari kemaren”. Lalu kemudian Kang Feri berdialog dengan mereka.

 

Pertemuan tersebut tak hanya berakhir dengan dialog dan diskusi saja. Kang Feri di ijazahi ilmu ghaib yang sangat berharga. Dan ketika pertemuan tersebut hendak berakhir, Kang Feri menjadi ingat dengan poster wali songo yang ada di ruang tamu rumahnya. Lalu memberanikan diri bertanya, “Anda Anda ini rupanya seperti sunan muria dan sunan kalijogo yang ada dalam poster rumah saya?”

 

“Kamu lebih tahu daripada saya”, begitu jawab pria berbelangkon. Lalu mereka berdua menghilang.

 

Menemukan pengalaman aneh tersebut. Kang Feri menemui Kyai Sepuh, untuk membahas apa yang terjadi pada dirinya. Akan tetapi Kyai Sepuh pun menjawab dengan jawaban yang sama dengan pria berbelangkon yaitu. “kamu lebih tahu daripada saya”.

 

 

Keseharian Kang Feri Ki Sabrang Alam

Sebagai seseorang yang mempunyai kelebihan di bidang ghaib, keseharian Kang Feri biasanya adalah melayani dan membantu masyarakat disekitarnya. Entah untuk mengusir rumah yang berhantu, mengobati Kesambet (ketempelan setan), mengobati orang yang kesurupan, mengatasi kiriman santet, ruwatan dan lain sebagainya.

 

Kini setelah mendapatkan gelar Ki Sabrang Alam, Kang Feri telah tergabung dengan organisasi Pusat Metafisika Asia (PMA) bersama dengan beberapa ahli spiritual yang lain.

 

Pusat Metafisika Asia adalah sebuah organisasi yang bergerak di bidang sumberdaya manusia. Khususnya bidang metafiska/ghaib. Tujuan beliau tidak lain adalah untuk mempermudah menyalurkan keahlian dan bakat agar lebih bermanfaat untuk khalayak.

 

Karena bagi beliau, semulya mulyanya manusia adalah yang bermanfaat bagi mahluk yang lain. Oleh karena itu tak lelah, Beliau akan membantu siapa saja yang membutuhkan. Tentunya, dalam dunia metafisika atau Ghaib.